Tenang, lugas dan tangkas. 3 kata itu tampaknya melekat pada sosok pemain PSIR Rembang Deni Tarkas. Pemain berusia 26 tahun asal Makassar Sulawesi Selatan ini bahkan sudah menjadi idola baru di lini belakang Laskar Dampo Awang. Kecekatannya mengantisipasi serangan lawan dan menghalau bola kerap kali membuat sejumlah penonton berdecak kagum. Posisinya sebagai palang pintu pertahanan PSIR sudah ditunjukkan oleh Deni Tarkas dalam dua kali laga kandang, bahu membahu menggalang tembok pertahanan bersama Suprapto dan Charles Puttiray. Striker lawan seakan akan dibuat tak berkutik, sulit melewati hadangan Deni Tarkas. Deni Tarkas mengaku pesan dari kedua orang tuanya untuk menjunjung tinggi sportivitas selalu terngiang ngiang saat dirinya bertanding. Hormatilah pemain lawan, karena memang sama sama mencari uang dari bola. Janganlah senang bermain kasar, karena menurutnya hal ini bertentangan dengan semangat fair play.
Deni Tarkas yang memiliki nomor punggung 25 ini bercerita pertandingan kandang pertama merupakan laga paling berat, karena harus beradaptasi menjalin kekompakan tim. Baginya rasa itu berubah menjadi semangat yang meluap luap setelah melihat antusiasme penggila bola pendukung PSIR Rembang.
Lalu siapa sebenarnya Deni Tarkas ? dia adalah putra ke II dari 7 orang bersaudara, anak pasangan Jaya Tarkas dan Hj Nangsih Saolina. Semua keluarganya tinggal di Makassar Sulawesi Selatan. Kebetulan ia dibesarkan ditengah tengah keluarga yang gemar main sepak bola. Salah satu adiknya kini juga memperkuat PSM Makassar dalam kancah kompetisi super liga. Deni Tarkas sendiri sebelum masuk tim PSIR, pernah merumput sebagai pemain di Persimaros dan 2 musim kompetisi membela Persela Lamongan Jawa Timur. Siapapun akan mudah mengingat sosok Deni Tarkas, tak hanya dari kualitas permainannya saja, tetapi juga dari jenggotnya yang tumbuh lebat. Bagi Deni Tarkas jenggotnya tersebut dianggap sebagai bagian dari sebuah jati diri dan keberuntungan.
r2b
No response to “Si Disiplin”
Leave a Reply