Sore itu,,seperti biasa pemandangan yang ada di stadion Krida Rembang selalu sama, yaitu latihan rutin PSIR guna menyambut kompetisi divisi utama liga Iindonesia 2009-2010.Latihan itu masih dalam tahap seleksi,jadi siapa saja masih berpeluang didepak dari tim.Ketika itu,latihan diikuti 4 pemain asing dan sisanya pemain local.Latihan Games,Shoting mereka lahap dengan penuh semangat.Tapi ada satu pemain yang menonjol . Dia beroprasi di sisi kiri . Gocekan dan driblingnya sangat enak ditonton.Sekilas permainannya mirip Erol Iba,pemain nasional Indonesia.Apalagi crossingnya,,tajam nan akurat.Seakan menjadi pelayan yang sempurna bagi para tukang gedor tim Dampo Awang.Latihan pun usai.Aku berencana untuk kembali pulang.Tapi di depan ruang ganti aku bertemu dengan pemain yang bermain gemilang selama latihan tadi,si winger lincah Charles Putiray (36).Momen ini takkan kulepas begitu saja.Aku dan teman-temanku mengorek informasi dengannya.Eh ternyata Charles sangat ramah ternyata.Setelah berkenalan,kami banyak ngobrol dengannya.Walaupun sebagai perantau,dia sangat menikmati atmosfer kota Rembang yang warganya maniak akan bola.Di mata pemain lain,Charles dijuliki “Crossing Maut”. Itu berkat umpan-umpannya dari sisi lapangan yang tajam dan akurat.Menurut Charles,,Tim PSIR kompak pemainnya.Bila dilatih terus menerus maka akan dapat berbicara di kompetisi.Tapi saying,pemain asingnya masih kalah jauh kualitasnya jika dibanding pemain local. Inilah yang menjadi dilemma…Ya itu wajar,denger-denger PSIR hanya mematok kontrak sampai 100 juta bagi para pemain ekspatriatnya.Mungkin akan lain critanya bila manajemen punya uang berlebih dalam urusan kontrak pemain.Setidaknya akan menjadi magnet tersendiri bagi pemain asing berkualitas bila terjamin nilai kontrak yang tinggi.Iseng-iseng aku bertanya pada Charles tentang kabar kakaknya,Rochi Putiray , sang bomber flamboyant era 90an yang beraksi di tanah pesepak bolaan Indonesia.Pemain yang di masa jayanya tampil nyentrik dengan selalu memakai sepatu yang berbeda warnanya di kedua kaki dan rambut berwarna-warni ini ternyata Rochi sekarang sudah tidak melanjutkan karier di dunia sepak bola professional.Dia lebih memilih di dunia futsal.Walaupun sudah berumur 39 dan tak berseragam tim professional,Rochi tetaplah legenda,lanjutnya.Charles juga berbagi tips agar menjadi pesepak bola yang selalu bugar , yaitu dengan pola makan yang benar dan terpenting adalah mengikuti fitness.Kata Charles,fitness dapat membuat otot otot kita menjadi kuat . Jadi tak mudah jatuh stamina kita.Tak terasa waktupun semakin malam.Obrolanpun berakhir..Wajah Charles juga nampak lelah setelah digenjot latihan . Dan pesan Charles bagi kita generasi muda,,”Kamu masih muda,,panjang juga porspek untuk maju,jadi jangan sia-siakan waktumu”……Arrivederci , Charles !!!!
10.15.2009
« Newer Post
Older Post »
7 Responses to “Charles Putiray Bicara PSIR”
ANCEN APIK MAINE CHARLES !!! MAJU TERUS OM !!!
forza charles
charles yg sbelumya perkuat persela ya ?
Perbanyak artikel PSIR-nya 0M !
smoga PSIR dapat bersaing ! Suroso kbarnya gimana 0m?
@ tuo : forza !
@ aduk : oke duk ! ojo lali lalapane !!
@ pecinta : menyusul !!
@ ninja : suroso ke Pati sekarang...
iku seng dipepe neng foto opo ?
Leave a Reply